Menyambut Kerapuhan Bersama Allah yang telah Merengkuhnya

“ Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita ” (Yohanes 1:14) Natal adalah kisah Allah yang menjadi manusia, Sang Firman yang menjadi daging. Seorang penyair Inggris dalam kekagumannya bertanya , “Bagaimana mungkin Allah Yang Mahakuasa memenjarakan diri dalam daging manusia?” Itulah misteri Natal. Allah yang telah merengkuh kerapuhan daging manusia. Firman itu telah menjadi daging, dan berkemah di antara kita . Demikian kurang lebih terjemahan Yohanes 1:14 yang lebih literal. Daging manusia bukan saja penuh keterbatasan sebagai ciptaan, tetapi juga telah jatuh dalam dosa dan kejahatan. Daging tidak hanya rentan dalam kejatuhan dosa, tetapi juga rapuh oleh penyakit. Namun, Firman yang bersama-sama Allah dan yang adalah Allah itu (Yoh. 1:1) justru rela merengkuh daging yang lemah, rapuh, dan rentan terhadap dosa, kejahatan, penyakit, dan penderitaan. Sentralitas iman Kristen terletak pada Firman yang menjadi d aging dan ...