Teladan Seorang Pemimpin


 

"[Yesus] yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib." (Filipi 2:6-8) 


Dalam bahasa Jawa, kata Guru memiliki kepanjangan “digugu lan ditiru” makna kata digugu adalah dipatuhi, sedangkan ditiru berarti diikuti atau diteladani. Segala bentuk perkataan, tindakan seorang murid adalah cerminan dari perilaku dan sikap seorang guru. Begitu besarnya peran seorang guru dalam mendidik dan mengajar seorang murid. Guru tidak hanya memberikan panutan yang dapat dilihat oleh mata, namun juga membagikan kebenaran yang dapat dipercayai.

Pemuridan yang adalah sebuah proses membuat seseorang menjadi murid Kristus juga melakukan hal yang sama, yaitu memberikan keteladanan. Seorang pemimpin membagikan keteladanan hidup kepada orang yang dipimpinnya. Tentu dalam prosesnya tidak mudah bagi sang pemimpin maupun orang yang dipimpinnya. Jika kita hendak menjadikan seseorang sebagai teladan, teladan siapa yang lebih baik? Tentu keteladanan Yesus Kristus.

Dalam Yesaya 9:5, Yesus disebut sebagai Raja Damai. Raja dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah penguasa tertinggi pada suatu kerajaan; orang yang mengepalai dan memerintah suatu bangsa atau negara. Yesus memiliki kuasa atas segala yang ada di dunia ini. Paulus di dalam pelayanannya kepada jemaat di Filipi mengingatkan bahwa Yesus sebagai pemimpin yang ada di atas segala kemuliaan dan kuasa-Nya bersedia merendahkan diri-Nya. Kita bisa melihat bagaimana Yesus menunjukkan kerelaan berkorban dan kerendahan hati seorang pemimpin. Bukan hanya itu, Ia taat melakukan kehendak Bapa-Nya hingga mati di kayu salib untuk menebus hidup kita.

Sebagai murid Kristus kita harus meneladani guru kita, yaitu Yesus Kristus. Meneladankan kepada murid yang kita layani sama seperti teladan Kristus kepada murid-murid-Nya. Taat melakukan apa yang menjadi kehendak Allah dalam hidup kita, tidak mementingkan diri sendiri, menunjukkan kasih dan kemurahan hati kepada orang-orang yang Tuhan percayakan untuk kita layani. Mari kita terus meneladani hidup dan kasih-Nya bagi dunia ini.




Comments

Popular posts from this blog

ALUMNI BERMISI

NADIA KRISTANTI (Ketua Persekutuan Siswa Kristen Jember)