Rubrik Alumni: Christiana Ayu Prastianti (Pengurus Persekutuan Alumni Jember)
Saya mengenal pelayanan Perkantas sejak menjadi siswa, tepatnya saat duduk di bangku SMA. Saya terlibat
dalam Kelompok Tumbuh Bersama (KTB) siswa, bahkan sempat terlibat kepengurusan
Persekutuan Siswa Kristen Jember (PSKJ) ketika kelas 3 SMA. Keterlibatan dalam
pelayanan siswa tersebut, membuat saya mengenal kakak-kakak Tim Pembimbing
Siswa (TPS), Permaker, dan kakak-kakak staf. Kemudian, saya juga terlibat dalam
kepengurusan Permaker ketika mahasiswa dan sempat menjadi ketua Permaker pada
tahun 2009. Hingga saat ini, saya tetap terlibat dalam pelayanan Perkantas
Jember sebagai pengurus di Persekutuan Alumni Jember.
Saya menyadari bahwa pelayanan kakak-kakak staf saat itu sangat menolong saya. Ketika dalam usia labil dan usia berontak, saya
merasa dirangkul dan ditolong Tuhan melalui kakak-kakak, terutama dalam KTB dan persekutuan yang diadakan.
Bagi
saya, KTB
sangat membantu saya secara pribadi untuk
bertumbuh; mengenal Tuhan lebih lagi, dan memberikan arti
bagaimana menyatakan kasih. Hal ini sangat berdampak hingga
saat ini bagi saya di
dunia kerja.
Saat ini saya berprofesi sebagai seorang perawat di salah
satu rumah sakit swasta di Jember. Bagi saya menjadi perawat
bukan hanya sekedar pekerjaan, namun saya harus memiliki dan tahu bagaimana
cara berbagi kasih, baik itu dengan pasien, atasan, ataupun rekan kerja. Mengapa demikian?
Karena bekerja tanpa adanya hati melayani, bagi saya sangat berat, dimana saya
selalu berhadapan dengan orang baru dengan berbagai sifat, karakter, dan ego
yang berbeda. Saya
selalu belajar bagaimana cara saya mengasihi, karena Tuhan Yesus lebih dulu mengasihi
saya. Contoh kecilnya adalah ketika saya harus
merawat orang yang baru saja saya kenal, saya akan berusaha mengawali dengan doa, “Okay, saya akan belajar
mengasihinya Tuhan. Semoga dia
juga merasakan
kasihMu.”
Bukan berarti saya tidak pernah lelah, sering saya merasa ingin mundur dan ingin kabur, tetapi saya rasa itu sulit, dan yang dapat saya lakukan adalah belajar lebih lagi bagaimana mengasihi. Tantangan lain yang saya hadapi dalam pekerjaan adalah bekerja dengan berbagai macam rekan kerja, berbagai macam karakter, yang memungkinkan terjadinya konflik. Namun, kasih Tuhan senantiasa menguatkan saya sehingga ada sukacita dalam setiap melakukan pekerjaan. Yang ingin saya katakan di sini adalah, “kasih Tuhan itu luar biasa dalam kehidupan saya, termasuk penguatan-penguatan kasih-Nya setiap detik, dan saya bersyukur pernah belajar dan akan terus berusaha belajar tentang kasih Tuhan.”
Apapun tantangan yang kita hadapi, kiranya setiap kita senantiasa mengingat kasih Tuhan dan anugerah-Nya bagi kita sehingga kita tetap setia mengerjakan tugas dan panggilan kita dengan penuh kasih. Selamat melayani dimanapun kita ditempatkan. Amin.
Christiana bersama Anak dan Suami |
Comments