SETIALAH, IKUTI DAN UTAMAKAN KEHENDAK-NYA (Matius 16:21-28)

 



Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: ”Setiap orang yang mau mengikut Aku,

ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. (Matius 16:24)

  

          Setiap orang memiliki rencana dan tujuan hidup masing-masing. Bahkan, beberapa orang membuat target yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu di dalam rencana hidupnya. Sebagai umat percaya, kitapun memiliki rencana bagi masa depan.

          Ketika diperhadapkan dengan rencana yang Allah nyatakan, kita cenderung memilih apa yang kita senangi, dan menolak apa yang kita tidak suka. Sebagian orang bahkan berpikir, bahwa rencana Allah tampak membosankan dan tidak berdampak langsung bagi hidupnya. Sebagian yang lain memilih tidak mengikuti rencana Allah, karena ada hal lain yang tampak lebih mendesak/penting. Namun, bukankah Allah pemilik hidup yang memiliki otoritas penuh atas diri kita? Bukankah kita ciptaan-Nya, yang kepada-Nya harus tunduk dan setia? Sebagai pengikut Kristus, sudah seharusnya kita berespons dengan tepat terhadap perintah dan panggilan-Nya.

          Dalam Matius 16:21-28, Yesus menegur murid-murid-Nya dengan keras, karena mereka lebih mementingkan rencana mereka bagi Israel daripada rencana penebusan Allah bagi umat-Nya. Dalam bagian ini, kita akan melihat bagaimana seharusnya kita, sebagai seorang murid Kristus, merespons rencana Allah.

          Pada ayat 21, Yesus mulai menyatakan misi utama-Nya di dunia ini, yaitu Ia harus mati menjadi tebusan bagi dosa manusia dan dibangkitkan pada hari yang ketiga. Namun bagi Petrus hal itu akan menggagalkan harapannya dan banyak orang Yahudi, yang mendambakan seorang raja yang membebaskan dari penjajahan Roma. Petrus menegur Yesus karena tidak ingin impiannya gagal. Petrus tampak peduli kepada Yesus, tetapi sesungguhnya ia berfokus pada kepentingannya. Maka Yesus menegurnya dengan keras karena pemikirannya yang melawan rencana Allah.

          Sebagai seorang murid Kristus, kita harus terus menyelaraskan keinginan dan rencana kita dengan kehendak Allah. Kita harus memahami kehendak-Nya dan mengutamakannya dalam hidup kita. Salah satunya dengan menjadi saksi Kristus, yang telah menyatakan kasih dan pengorbanan-Nya bagi manusia. Ia menghendaki kita menjadi saksi-Nya, apa pun peran dan profesi kita.

       Pada bagian berikutnya, Yesus melanjutkan pengajaran-Nya pada murid-murid-Nya. Ia mengajarkan bahwa setiap orang yang mau mengikut-Nya harus menyangkal dirinya, memikul salibnya, dan terus mengikut Yesus. Yesus menghendaki setiap pengikut-Nya siap memikul salib. Ia ingin setiap pengikut-Nya siap menghadapi banyak tantangan dan penderitaan dalam mengiring-Nya.

          Hidup mengikut Kristus bukanlah hal yang mudah. Namun Ia berjanji, mereka yang siap menderita dan kehilangan nyawanya karena Kristus akan memperoleh nyawanya. Sebaliknya, bagi mereka yang mementingkan dirinya sendiri dan tidak mengutamakan kehendak Kristus, ia akan kehilangan nyawanya. Ada janji penyertaan Tuhan, bagi kita yang mau setia memikul salib untuk mengerjakan kehendak-Nya.

          Kiranya, dalam suasana peringatan Paskah ini, kita terus berjuang menjadi pengikut-Nya yang mengutamakan Kristus dan kehendak-Nya. Mari kita juga setia mengerjakan kehendak-Nya agar banyak orang mengenal-Nya dan menyembah Dia. Amin.

  

Oleh Edowin I. P. Sianipar




Comments

Popular posts from this blog

ALUMNI BERMISI

NADIA KRISTANTI (Ketua Persekutuan Siswa Kristen Jember)